Tabanan di samping memiliki objek wisata yang sudah terkenal seperti Tanah Lot dan Bedugul, juga memiliki potensi alam berupa air panas. Objek wisata air panas itu terdapat di Baturiti. Air panas angseri, mungkin nama ini terasa asing bagi para pelancong, namun sesungguhnya air panas Angseri ini merupakan salah satu objek wisata di Kabupaten Tabanan. Air panas Angseri terletak di kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Tidak banyak wisatawan yang tahu objek wisata air panas alam Angseri ini. Untuk mencapai Air Panas Alam Angseri ini para wisatawan dapat menempuhnya dengan kendaraan baik roda 4 (empat) maupun roda 2 (dua). Jalan menuju air panas ini sedikit naik turun dan berbelok-belok. Awalnya jalan yang kita tempuh mulus namun menjelang sampai di objek wisata ini, jalannya sedikit rusak dan turunan agak curam. Sebelum mencapai pintu gerbang, kita disuguhi dengan pemandangan sawah, dimana kabupaten Tabanan memang terkenal dengan julukan Lumbung Padinya. Selain itu banyak sekali tumbuhan hijau yang dapat kita temui disini dan hutan bambunya yang menambah segarnya suasana. Setelah mencapai pintu gerbang kita sudah bisa melihat pancuran air panas paling luar. Di wisata alam air panas angseri ini terdapat sebuah kolam renang dewasa dan sebuah kolam renang anak-anak lengkap dengan fasilitas bermain, seperti perosotan dan ayunan. Semua kolam berenang ini berair hangat. Selain itu, untuk para pelancong yang lebih senang berendam dengan suasana yang tertutup, disini juga disediakan 6 bilik tertutup dengan kapasitas maksimal 5 orang per bilik. Bilik-bilik pribadi ini dibersihkan setiap kali selesai digunakan oleh pengunjung dan airnya juga selalu diperbaharui. Dan disini juga dilengkapi dengan satu bilik yang diperuntukkan untuk “nunas tamba”. Air panas alam ini, menurut kepercayaan masyarakat setempat dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit, karena mengandung belerang. Hal ini bisa dilihat dari air terjun yang berwarna jingga (orange), yang menunjukkan adanya kandungan belerang di air tersebut. Fasilitas lain yang disediakan di wisata alam air panas Angseri ini adalah toilet, restoran, dan tempat parkir yang luas. Sambil menikmati air panas, kita juga bisa menikmati indahnya air terjun kecil yang berada dekat dengan kolam renang dewasa dan pemandangan yang ditawarkan di air panas Angseri ini juga tidak kalah menarik, sawah-sawah yang menghijau juga bisa kita nikmati di sekitar tempat pemandian air panas ini. Kita juga bisa melihat para petani yang sedang bekerja disawah. Tiket masuk ke air panas angseri ini hanya Rp 4000 dan para wisatawan sudah bisa menikmati hangatnya air panas Angseri ini dan pemandangan indah yang disuguhkan disini. Untuk menikmati fasilitas bilik-bilik yang tertutup yang disediakan objek wisata ini para wisatawan hanya perlu mengeluarkan uang tambahan Rp 10.000. Cukup murah untuk berbagai fasilitas dan pemandangan indah yang disuguhkan di air panas alam Angseri ini. Namun tidak ada akomodasi seperti hotel yang disediakan disini. Bagi para wisatawan yang ingin menginap, bisa menyewa akomodasi disekitar daerah Bedugul yang tidak jauh dari objek wisata air panas Angseri ini. Air panas Angseri terletak kurang lebih 15 menit dari Bedugul dan 5 menit dari Jatiluwih. Air panas Angseri ini merupakan objek wisata yang sangat mudah untuk dijangkau oleh para wisatawan. Untuk mencapai objek wisata ini, dari Denpasar hanya membutuhkan waktu kurang lebih 1 (satu) jam saja, dan dari Bandara Ngurah Rai hanya membutuhkan waktu kurang lebih 2 (dua) jam. Para wisatawan dapat mengunjungi objek wisata ini pada pagi hari, karena pada siang hari, kolam air panas yang terdapat di objek wisata ini akan dibersihkan dan dikosongkan untuk hari berikutnya. Jadi para wisatawan sebaiknya mengunjungi objek wisata ini sebelum waktu makan siang. Air Panas Angseri adalah tempat yang potensial sebagai tempat tujuan wisata di Bali, karena tempat ini unik dengan air panasnya dan dikelilingi oleh tumbuhan hijau disekitarnya.
Posted tagged ‘info harga paket wisata mahasiswa ke Bali’
Air Panas Angseri
April 24, 2011Calon Arang
April 10, 2011Calon Arang merupakan dramatari ritual magis yang melakonkan kisah-kisah yang berkaitan dengan ilmu sihir, ilmu hitam maupun ilmu putih, dikenal dengan Pangiwa / Pangleyakan dan Panengen. Lakon-lakon yang ditampilkan pada umumnya berakar dari cerita Calonarang, sebuah cerita semi sejarah dari zaman pemerintahan raja Airlangga di Kahuripan (Jawa timur) pada abad ke IX. Cerita lain yang juga sering ditampilkan dalam drama tari ini adalah cerita Basur, sebuah cerita rakyat yang amat populer dikalangan masyarakat Bali. Karena pada beberapa bagian dari pertunjukannya menampilkan adegan adu kekuatan dan kekebalan (memperagakan adegan kematian bangke-bangkean, menusuk rangda dengan senjata tajam secara bebas) maka Calonarang sering dianggap sebagai pertunjukan adu kekebalan (batin). Dramatari ini pada intinya merupakan perpaduan dari tiga unsur penting, yakni Babarongan diwakili oleh Barong Ket, Rangda dan Celuluk, Unsur Pagambuhan diwakili oleh Condong, Putri, Patih Manis (Panji) dan Patih Keras (Pandung)
dan Palegongan diwakili oleh Sisiya-sisiya (murid-murid). Tokoh penting lainnya dari dramatari ini adalah Matah Gede dan Bondres. Karena pagelaran dramatari ini selalu melibatkan Barong Ket maka Calonarang sering disamakan dengan Barong Ket. Pertunjukan Calonarang bisa diiringi dengan Gamelan Semar Pagulingan, Bebarongan, maupun Gong Kebyar. Dari segi tempat pementasan, pertunjukan Calonarang biasanya dilakukan dekat kuburan (Pura Dalem) dan arena pementasannya selalu dilengkapi dengan sebuah balai tinggi (trajangan atau tingga) dan pohon pepaya.
Cerita Calon Arang:
Pada suatu masa di Kerajaan Daha yang dipimpin oleh raja Erlangga, hidup seorang janda yang sangat bengis. Ia bernama Calon Arang. Ia tinggal di desa Girah. Calon Arang adalah seorang penganut sebuah aliran hitam, yakni kepercayaan sesat yang selalu mengumbar kejahatan memakai ilmu gaib. Ia mempunyai seorang putri bernama Ratna Manggali. Karena puterinya telah cukup dewasa dan Calon Arang tidak ingin Ratna Manggali tidak mendapatkan jodoh, maka ia memaksa beberapa pemuda yang tampan dan kaya untuk menjadi menantunya. Karena sifatnya yang bengis, Calon Arang tidak disukai oleh penduduk Girah. Tak seorang pemuda pun yang mau memperistri Ratna Manggali. Hal ini membuat marah Calon Arang. Ia berniat membuat resah warga desa Girah. “Kerahkan anak buahmu! Cari seorang anak gadis hari ini juga! Sebelum matahari tenggelam anak gadis itu harus dibawa ke candi Durga!“ perintah Calon Arang kepada Krakah, seorang anak buahnya. Krakah segera mengerahkan cantrik-cantrik Calon Arang untuk mencari seorang anak gadis. Suatu perkerjaan yang tidak terlalu sulit bagi para cantrik Calon Arang. Sebelum matahari terbit, anak gadis yang malang itu sudah berada di Candi Durga. Ia meronta-ronta ketakutan. “Lepaskan aku! Lepaskan aku!“ teriaknya. Lama kelamaan anak gadis itu pun lelah dan jatuh pingsan. Ia kemudian di baringkan di altar persembahan. Tepat tengah malam yang gelap gulita, Calon Arang mengorbankan anak gadis itu untuk dipersembahkan kepada Betari Durga, dewi angkara murka. Kutukan Calon Arang menjadi kenyataan. “Banjir! Banjir!“ teriak penduduk Girah yang diterjang aliran sungai Brantas. Siapapun yang terkena percikan air sungai Brantas pasti akan menderita sakit dan menemui ajalnya. “He, he… siapa yang berani melawan Calon Arang ? Calon Arang tak terkalahkan!” demikian Calon Arang menantang dengan sombongnya. Akibat ulah Calon Arang itu, rakyat semakin menderita. Korban semakin banyak. Pagi sakit, sore meninggal. Tidak ada obat yang dapat menanggulangi wabah penyakit aneh itu.. “Apa yang menyebabkan rakyatku di desa Girah mengalami wabah dan bencana ?” Tanya Prabu Erlangga kepada Paman Patih. Setelah mendengar laporan Paman Patih tentang ulah Calon Arang, Prabu Erlangga marah besar. Genderang perang pun segera ditabuh. Maha Patih kerajaan Daha segera menghimpun prajurit pilihan. Mereka segera berangkat ke desa Girah untuk menangkap Calon Arang.
Rakyat sangat gembira mendengar bahwa Calon Arang akan ditangkap. Para prajurit menjadi bangga dan merasa tugas suci itu akan berhasil berkat doa restu seluruh rakyat. Prajurit kerajaan Daha sampai di desa kediaman Calon Arang. Belum sempat melepaskan lelah dari perjalanan jauh, para prajurit dikejutkan oleh ledakan-ledakan menggelegas di antara mereka. Tidak sedikit prajurit Daha yang tiba-tiba menggelepar di tanah, tanpa sebab yang pasti. Korban dari prajurit Daha terus berjatuhan. Musuh mereka mampu merobohkan lawannya dari jarak jauh, walaupun tanpa senjata. Kekalahan prajurit Daha membuat para cantrik, murid Calon Arang bertambah ganas. “Serang! Serang terus!” seru para cantrik. Pasukan Daha porak poranda dan lari pontang-panting menyelamatkan diri. Prabu Erlangga terus mencari cara untuk mengalahkan Calon Arang. Untuk mengalahkan Calon Arang, kita harus menggunakan kasih saying”, kata Empu Barada dalam musyawarah kerajaan. “Kekesalan Calon Arang disebabkan belum ada seorang pun yang bersedia menikahi puteri tunggalnya.“ Empu Barada meminta Empu Bahula agar dapat membantu dengan tulus untuk mengalahkan Calon Arang. Empu Bahula yang masih lajang diminta bersedia memperistri Ratna Manggali. Dijelaskan, bahwa dengan memperistri Ratna Manggali, Empu Bahula dapat sekaligus memperdalam dan menyempurnakan ilmunya. Akhirnya rombongan Empu Bahula berangkat ke desa Girah untuk meminang Ratna Manggali. “He he … aku sangat senang mempunyai menantu seorang Empu yang rupawan.” Calon Arang terkekeh gembira. Maka, diadakanlah pesta pernikahan besar-besaran selama tujuh hari tujuh malam. Pesta pora yang berlangsung itu sangat menyenangkan hati Calon Arang. Ratna Manggali dan Empu Bahula juga sangat bahagia. Mereka saling mencintai dan mengasihi. Pesta pernikahan telah berlalu, tetapi suasana gembira masih meliputi desa Girah. Empu Bahula memanfaatkan saat tersebut untuk melaksanakan tugasnya. Di suatu hari, Empu Bahula bertanya kepada istrinya, “Dinda Manggali, apa yang menyebabkan Nyai Calon Arang begitu sakti?“ Ratna Manggali menjelaskan bahwa kesaktian Nyai Calon Arang terletak pada Kitab Sihir. Melalui buku itu, ia dapat memanggil Betari Durga. Kitab sihir itu tidak bisa lepas dari tangan Calon Arang, bahkan saat tidur, Kitab sihir itu digunakan sebagai alas kepalanya. Empu Bahula segera mengatur siasat untuk mencuri Kitab Sihir. Tepat tengah malam, Empu Bahula menyelinap memasuki tempat peraduan Calon Arang. Rupanya Calon Arang tidur terlalu lelap, karena kelelahan setelah selama tujuh hari tujuh malam mengumbar kegembiraannya. Empu Bahul berhasil mencuri Kitab sihir Calon Arang dan langsung diserahkan ke Empu Baradah. Setelah itu, Empu Bahula dan istrinya segera mengungsi. Calon Arang sangat marah ketika mengetahui Kitab sihirnya sudah tidak ada lagi, ia bagaikan seekor badak yang membabi buta. Sementara itu, Empu Baradah mempelajari Kitab sihir dengan tekun. Setelah siap, Empu Baradah menantang Calon Arang. Sewaktu menghadapi Empu Baradah, kedua belah telapak tangan Calon Arang menyemburkan jilatan api, begitu juga kedua matanya. Empu Baradah menghadapinya dengan tenang. Ia segera membaca sebuah mantera untuk mengembalikan jilatan dan semburan api ke tubuh Calon Arang. Karena Kitab sihir sudah tidak ada padanya, tubuh Calon Arang pun hancur menjadi abu dan tertiup kencang menuju ke Laut Selatan. Sejak itu, desa Girah menjadi aman tenteram seperti sediakala.
Alas Kedaton
April 10, 2011Bagi para wisatawan yang sering berpergian,nama Bali tentunya tidak asing lagi di telinga mereka,karena Bali memiliki berbagai macam jenis daya tarik yang sangat indah untuk dikunjungi,mulai dari wisata budaya sampai wisata alamnya seperti tanah lot,ubud,kuta,sanur,sangeh,goa lawah,bedugul dan lain-lain.Di antara daerah-daerah di Bali,tabanan merupakan salah satu daerah yang banyak memiliki daerah objek wisata,salah satunya adalah Alas Kedaton. Alas Kedaton adalah salah satu objek wisata alam yang terletak di desa Kukuh Kecamatan Marga,yang berjarak kurang lebih 3 km dari kota Tabanan.Wisatawan dapat menggunakan kendaraan pribadi maupun bus untuk berkunjung ke Alas Kedaton karna telah disediakan tempat parkir yang luas.Di Alas kedaton terdapat Pura dan Monyet-monyet.Pura ini mempunyai dua keunikan yang sangat menarik yang pertama memiliki empat pintu masuk ke dalam Pura yaitu dari bagian barat yang merupakan pintu masuk utama yang lainnya dari Utara, Timur dan dari Selatan yang kesemuanya menuju ke halaman tengah. Keunikan yang kedua adalah halaman dalam yang merupakan tempat yang disucikan justru letaknya lebih rendah dari halaman tengah dan luar. Tempat suci ini dikelilingi oleh hutan yang dihuni oleh sekelompok monyet yang dianggap keramat,walau monyet-monyet ini di anggap keramat tetapi para wisatawan dapat bermain dengan monyet-monyet ini dengan cara memberi makan sehingga menjadi jinak,selain itu para wisatawan dapat berfoto-foto dengan monyet tersebut.Monyet-monyet ini dapat dijumpai di sepanjang jalan-jalan di dalam hutan dan dihalaman pura.Namun, kita harus berhati-hati pula karena tidak semua monyet disana jinak. Ada juga segerombolan monyet yang sangat liar yang bisa merampas segala macam barang yang kita bawa. Sebaiknya, segala barang yang penting, kita masukkan saja ke dalam tas agar lebih aman. Disamping itu pula terdapat sekelompok kelelawar yang hidup bergantungan di dahan-dahan pohon kayu yang besar dan sewaktu-waktu beterbangan, merupakan suatu atraksi yang sangat menarik bagi wisatawan. Ketika selesai berkeliling di dalam hutan alas kedaton,di area depan para wisatawan bisa membeli sovenir-sovenir,baju khas bali dan oleh-oleh lainnya yang dijual oleh para pedagang. Selain itu wisatawan juga dapat menyaksikan upacara piodalan di Pura Alas kedaton atau Pura Dalem Khayangan.Upacara piodalan di Pura ini jatuh pada hari Selasa (Anggara Kasih) dua puluh hari setelah Hari Raya Galungan.Dimana upacara dimaksud dimulai pada siang hari dan harus sudah selesai sebelum matahari terbenam. Oleh karena semua keindahan itulah, daerah wisata ini sangat layak untuk di kunjungi dan kita juga bisa menikmati hijaunya pepohonan yang berada disana. Selain objek wisata ini kita juga bisa dengan sangat mudah mengakses objek wisata lainnya. Karena lokasi dari objek wisata ini sangat lah strategis.
Stone Food
April 10, 2011 Badung adalah salah satu kabupaten yang ada di bali banyak obyek wisata yang di kenal dan rami di datangi wisatawanterdapat di kabupaten ini. Salah satunya mungkin tempat tempat belum di kenal banyak orang. Yaitu tanjung benoa, tempat ini berada dekat kawasan Nusa Dua. Tepat nya tanjung benoa banyak tempat-tempat yang sangat bagus buat wisatawan baik asing maupun local ada beberapa makanan khas yang ada di tanjung benoa ini salah satu nya makanan yang bernama batu-batu. Makanan ini sangat menarik untuk di rasakan oleh wisatwan yang datang ke desa tanjung benoa ini.
Batu-batu sering di kenal dengan sebutan ‘stone food’ karena bentuk makanan ini sangat unik dan mirip seperti batu.Makanan ini berasal dari keong laut, yang sering di jadikan umpan kepiting laut. Dan pada tahun 1989 banyak orang mulai berfikir dan membuat resep untuk mengolah keong laut ini menjadi makanan.
Cara membuat makanan sangatlah mudah,
1.Pertama keong di keluarkan dari cangkang nya,lalu direbus dengan air garam,
2.Kemudian kita membuat bumbu yaitu :
Bawang putih ;
Cuka ;
Cabai.
3. Semua bumbu di haluskan menjadi satu.
4. hidangkan makanan ini di dalam cangkir sup.
Apabila anda ingin memesan atau sekedar menikmati makanan ini anda cukup datang ke warung-warung yang ada di desa tanjung benoa. Dengan harga yang sangat terjangkau yaitu Rp. 2.000 – Rp. 5.000 per porsi nya ( by andre irawan )
Pantai Nusa Dua
April 10, 2011Pantai Nusa Dua adalah salah-satu pantai di Pulau Bali yang banyak dikunjungi oleh wisatawan mancanegara maupun wisatawan local. Pantai ini terletak di Kabupaten Badung, Propinsi Bali. Dari Bandara Udara Ngurah Rai, Pantai Nusa Dua berjarak sekitar 15 km dan berjarak sekitar 40 km dari Kota Denpasar. Untuk sampai ke Pantai Nusa Dua, jalan masuknya adalah dengan melewati kawasan Bali Tourism Development Corporation (BTDC) di Nusa Dua, yaitu dengan melewati Melia Sol Bali dan The Laguna Resort, kemudian jalan terus menuju ke Bali Collection, akan terdapat papan petunjuk yang bertuliskan Bali Collection-Sogo dan Pantai. Ikuti jalur tersebut sampai ke Pantai Nusa Dua yang berada diantara Hotel Melia Bali dan Hotel Grand Hyatt. Wisatawan dapat menggunakan taksi, mobil atau sepeda motor sewaan untuk menuju ke pantai Nusa Dua.
Pantai Nusa Dua menjadi halaman belakang dari Hotel-hotel bertaraf Internasional antara lain : Grand Hyatt Bali, Sheraton Laguna Nusa Dua, Swiss Grand Bali, Hilton, Novotel Nusa Dua, Conrad Bali Resort, The Westin Resort Nusa Dua, Melia Bali, Nikko Bali dan masih banyak lagi lainnya. Pantai Nusa Dua adalah sebuah pantai dengan lingkungan yang bersih, indah, nyaman dan dapat dijadikan sebagai tempat untuk tujuan berlibur dan bersantai. Selama berada di Pantai Nusa Dua, wisatawan dapat menikmati dua pemandangan yang indah secara bersamaan, yaitu pemandangan hotel-hotel mewah yang berderet disepanjang pantai serta pemandangan laut lepas pantai. Wisatawan juga dapat melakukan aktivitas lainnya, yaitu berjalan-jalan sepanjang pantai, bersantai bersama keluarga, berjemur dibawah sinar matahari, berenang, diving, snorkeling, berselancar dan sebagainya. Selain berkunjung ke Pantai Nusa Dua, wisatawan dapat juga berkunjung ke Museum Kesenian dan pusat perbelanjaan di Kawasan Nusa Dua.
Selain itu ada beberapa fasilitas seperti : surfing, snorkling, swimming, jogging track, shopping, golf, mini foot ball, life guard, lawn bowling, transportasi, fishing, bird watching, convention hall, sculpture and function, water blow, toilet, marine police. Untuk lebih menunjang kenyamanan anda terdapat pula beberapa accommodation komersial seperti : Club Med Hotel, Kayu Manis Private Villa, Nusa Dua Beach Hotel, Westin Resort, Melia Bali Hotel, Grand Hyatt Hotel, Inna Putri Bali Hotel, Amanusa Hotel dan lain – lain. Jadikanlah pantai nusa dua sebagai tujuan wisata berlibur anda bersama keluarga untuk melepas segala rutinitas kerja yang begitu padat. Selamat menikmati.
Pura Luhur Uluwatu
April 10, 2011Bali merupakan tempat yang sangat cocok untuk berwisata seperti, berlibur, rekreasi, melihat berbagai kebudayaan, olah raga, dan masih banyak lagi yang lainnya. Mengingat bahwa Bali merupakan pulau yang sangat populer sebagai tempat yang memiliki keindahan alam maupun budaya yang luar biasa mengagumkan. Sehingga pulau Bali dijuluki sebagai pulau surga oleh wisatawan yang sudah dapat menikmati keindahan pulau Bali. Pulau Bali juga bisa disebut dengan pulau seribu pura. Karena, pulau Bali memiliki banyak pura yang sangat memukau dan sangat cocok untuk dijadikan tempat tujuan wisata. Salah satunya adalah Pura Luhur Uluwatu.
Uluwatu terletak di daerah perbukitan batu karang di sebelah selatan Pulau Bali. Termasuk wilayah Desa Pecatu, Kecamatan Kuta, Kabuaten Badung. Untuk mencapai Uluwatu dari kota Denpasar berjarak kurang lebih 30 km ke arah Selatan melalui kawasan pariwisata Kuta, Bandara Ngurah Rai Tuban dan Desa Jimbaran. selain itu dari Denpasar, wisatawan juga dapat menggunakan jasa taksi, persewaan mobil atau motor, serta agen perjalanan untuk menuju Pura Uluwatu. Jika menggunakan jasa agen perjalanan, kunjungan ke Pura Uluwatu biasanya menjadi satu paket dengan obyek wisata lainnya di daerah Bali selatan, seperti Pantai Nusa Dua, Water Sport Tanjung Benoa, Taman Laut dan Pulau Penyu, Garuda Wisnu Kencana Cultural Park, Pantai Dream Land, serta Pantai Jimbaran.
Pura Luhur Uluwatu adalah salah satu Pura yang sangat menakjubkan di antara sekian banyak pura yang ada di pulau Bali. Daya tarik utama bagi para wisatawan dari pura ini adalah panoramanya yang spektakuler. Terletak di bagian barat laut, pura ini seperti bertengger di ujung tebing batu yang sangat tinggi dan curam, dengan pemandangan lautnya dibawah berwarna biru bersih dan hantaman ombak yang menghasilkan buih-buih putih yang sangat cantik. Menurut sejarah, bongkahan batu karang di lokasi pura tersebut merupakan metamorphose dari Dewi Danu dan Dewi Air. Pura yang terletak di ujung barat daya pulau Bali di atas anjungan batu karang yang terjal dan tinggi serta menjorok ke laut ini merupakan Pura Sad Kayangan yang dipercaya oleh orang Hindu sebagai penyangga dari 9 mata angin. Pada Abad ke-11 Pura Luhur Uluwatu dibangun oleh pendeta suci bernama Mpu Kuturan. Ketika itu Pura Luhur Uluwatu menjadi tempat pemujaan bagi Dewa Rudra untuk memohon keselamatan. Setelah itu Pura luhur uluwatu juga menjadi tempat memuja seorang pendeta suci bernama Empu Kuturan sebagai pembangun Pura tersebut. Ia menurunkan ajaran Desa Adat dengan segala aturannya. Pura ini juga dipakai untuk memuja pendeta suci berikutnya, yaitu Dang Hyang Nirartha, yang datang ke Bali di akhir tahun 1550 atau sekitar abad ke-16 dan mengakhiri perjalanan sucinya dengan apa yang dinamakan Moksa di tempat ini. Dalam bahasa setempat moksa juga disebut ngeluhur. Itulah sebabnya, nama Pura Uluwatu kemudian dilengkapi dengan kata luhur, menjadi Pura Luhur Uluwatu. Dalam bahasa Sansekerta kata uluwatu memiliki makna “puncak batu” (ulu= puncak / ujung / atas, sementara watu = batu). Nama ini tentu saja merujuk pada lokasi pura yang berada di bagian puncak tebing batu karang. Pura ini juga dipercaya sebagai tempat dimana pusatnya para umat hindu yang telah mencapai moksa.
Sebelum memasuki pura, wisatawan diwajibkan untuk mengenakan pakaian khusus, yaitu kain sarung untuk mereka yang mengenakan celana atau rok di atas lutut, serta selendang untuk wisatawan yang memakai celana atau rok di bawah lutut. Kain sarung dan selendang berwarna kuning (salempot) tersebut menyimbolkan penghormatan terhadap kesucian pura, serta mengandung makna sebagai pengikat niat-niat buruk dalam jiwa. Waktu terbaik untuk mengunjungi pura Uluwatu adalah sore hari pada saat matahari terbenam sehingga bisa menyaksikan pemandangan spektakulernya. Pemandangan itu memang sungguh menakjubkan, sebuah pura terletak di atas tebing karang yang menjorok ke arah lautan lepas, seakan siap membelah gulungan ombak yang tak kenal lelah menghantamnya. Sungguh suatu hal yang aneh, sekaligus menakjubkan yaitu, hanya tonjolan bukit karang dengan pura yang terletak diatasnya tidak habis tergerus oleh ombak. Sementara sisi karang yang lain sudah lelah tergerus ombak lautan lepas. Mungkinkah ada kekuatan mistis yang menjaganya sehingga tetap tegar menancap di garis pantai tanpa terlihat ada tanda-tanda erosi pantai yang berarti ?
Itulah Pura Uluwatu, terletak di “ujung kaki” pulau bali yang tetap tegar menghadang ombak pantai laut bali yang cukup ganas. Menikmati pemandangannya disore hari akan memberi nuansa tersendiri mengingat tidak ada penghalang untuk menikmati matahari terbenam dilautan lepas. Ditambah dengan pekikan dan celoteh kera-kera liar yang tanpa malu-malu mendatangi wisatawan memberi warna tersendiri bagi objek wisata ini. Kera-kera liar yang dianggap penunggu pura tersebut perlu diwaspadai oleh pengunjung.
Hal yang spektakuler tidak lepas dari hal yang menjengkelkan yang di sebabkan oleh monyet-monyet yang usil. Disekitar komplek pura terdapat segerombolan monyet. Para monyet ini biasanya suka usil dengan mengambil berbagai macam barang yang dibawa pengunjung. Barang yang sering menjadi incaran mereka adalah kacamata, tas, dompet atau apa saja yang gampang direbut. Jadi hati-hati dengan mereka apabila sedang berkunjung di komplek pura Uluwatu Bali. Janganlah membawa aksesories yang menyolok atau barang-barang berharga yang mudah diambil, karena kera-kera tersebut akan bergerak dengan sangat cepat untuk meraih apa yang menjadi perhatiannya. Bukan hal yang aneh lagi bila diantara pengunjung ada yang kehilangan (terampas) barang bawaan mereka oleh kera-kera tersebut saat menikmati pemandangan uluwatu. Kacamata juga bisa menjadi sasaran keusilan mereka, jadi bila anda berniat membawa peralatan semacam kamera atau handycam, jangan pernah lengah mengawasi barang-barang tersebut. Tetapi hal tersebut tidak bisa menjadi alasan untuk tidak mengunjungi dan melihat panorama Pura Luhur Uluwatu. Sebab, Kombinasi antara posisi pura yang terletak di tebing karang tinggi dan menjorok ke arah lutan lepas, gelombang ombak yang tinggi, kera yang usil, sunset yang menarik dan upacara adat istiadat rakyat setempat di dalam pura memberikan nilai lebih objek ini dibandingkan objek sejenisnya.
Tepat di bawah Pura Luhur Uluwatu Terdapat pantai Pecatu yang sering kali digunakan sebagai tempat untuk olahraga surfing, bahkan event internasional seringkali diadakan di sini. Ombak pantai ini terkenal amat cocok untuk dijadikan tempat surfing selain keindahan alam Bali yang memang amat cantik. Selain itu juga bisa menyusuri jalan setapak yang cukup panjang menuju Pura Uluwatu, dengan pagar beton di sisi tebing, wisatawan dapat mengedarkan pandangan untuk melihat bukit-bukit cadas dan hamparan laut yang jernih. Setelah memasuki bagian jabaan pura (halaman luar pura), wisatawan akan disambut oleh sebuah gerbang Candi Bentar berbentuk sayap burung yang melengkung. Gerbang yang menjadi pintu masuk menuju jabaan tengah ini merupakan salah satu peninggalan arkeologis abad ke-16. Untuk mencapai jeroan pura, Anda akan melewati Candi Kurung yang di depannya terdapat patung penjaga candi (dwarapala) dengan bentuk arca Ganesha. Akan tetapi, untuk menghormati kesucian pura, wisatawan tidak diperbolehkan memasuki ruang utama pemujaan, sebab hanya umat Hindu yang akan bersembahyang saja yang diperbolehkan memasukinya. Di dalam ruang utama pura, terdapat sebuah prasada, yaitu tempat moksanya Dang Hyang Nirartha. Selain panorama alam, adapun atraksi dari masyarakat setempat seperti pertunjukan Tari Kecak yang diadakan sekitar pukul 18.00 sampai 19.00 WITA. Tarian yang menceritakan tentang penggalan epik Ramayana, yaitu penculikan Dewi Sinta oleh Rahwana ini makin mempesona dengan latar belakang matahari terbenam di Samudera Hindia.
Seperti yang di katakana sebelumnya, Bila anda berencana datang kelokasi ini, disarankan agar datang menjelang sore hari. Langit yang cerah dan sinar matahari sore yang hangat ditambah deburan ombak yang tak kenal lelah menghantam tebing karang pura uluwatu berdiri dengan kokoh, akn cukup siap memaksa untuk menghabiskan film yang tersedia di kamera / handycam anda. Maka dari itu, jika boleh saya sarankan, berkunjunglah ke Pulau Bali tepatnya ke Pura Luhur uluwatu sebelum anda meninggalkan dunia ini. Karena keindahan alam yang dimiliki Pura Luhur uluwatu yang sangat di sayangkan jika tidak dapat menikmatinya dimasa hidup